gambar pinjam disini |
Namaku ani, sejak
kecil aku di ajarkan untuk patuh pada aturan dalam keluarga. Papa ku terbiasa
oleh aturan militer, begitu juga kami di rumah pun kami selalu di awasi. Waktu
kami sekolah selalu di antar jemput oleh sopir. Kami hidup berpindah-pindah,
dari daerah satu ke daerah lain nya khusus di bagian timur.
Orang-orang di luar
sana selalu mengatakan aku anak manja, karena kemanapun aku pergi selalu di
temenin, entah itu mama atau kakak-kakak ku. Padahal itu bukan mau ku… entah
mengapa khusus buat aku, selalu begitu. Aku sering berontak, kadang aku
diam-diam pergi tanpa sepengatuhan orang tua ku. Aku tumbuh menjadi pribadi
yang minder.
Tahun demi tahun
berlalu, sampai aku beranjak dewasa, aku kadang menuruti apa kata-kata orang
tua kalau itu memang ku anggap benar, tapi kalau tidak sesuai dengan kata hati,
aku menjadi benar-benar tersiksa, dan selalu aku pendam dalam hati, aku memang
keras kalau sudah berhubungan dengan hati. Aku orang nya sensitif.
Masa-masa smu adalah
masa-masa yang paling menyenangkan buat ku, dari pacaran yang belum di ijini
orang tua, beda agama, dan aku selalu berusaha berprestasi di dunia modeling.
Sampai akhirnya aku masuk kuliah di daerah kelahiran papa. Itu adalah ujian
buat ku. Hidup kami serba kekurangan, prihatin. Sampai aku bisa menyelesaikan
kuliah ku. Dan lagi-lagi aku di uji, aku termasuk lama mendapat pekerjaan.
Selama 5 tahun melamar bahkan sampai aku hampir menyerah dan putus asa.
Akhirnya ku mendapatkan pekerjaan itu dengan susah payah.
Sejak aku lulus smu
aku gak pernah pacaran. Tapi aku mulai mengawali saat aku mulai bekerja. Teman
dekat ya memang ada, tapi aku gak memilih satu pun. Mantan mantan yang pernah
mengajak ku menikah, sudah menikah dan aku pun sendiri. Sampai aku bertemu
seorang laki-laki yang sebelum nya gak ada sedikit pun pernah terbayang aku
akan menerima nya. Aku pun berfikir keras. Dan mulai mencoba lagi dengan taruma
masa lalu dan itu pun kesalahan ada pada diriku.
Aku menerima ajakan
nya untuk membina hubungan yang lebih dekat. Dia dan aku karakter yang sangat
jauh berbeda. Dan dia jauh dari kriteria yang selama ini aku ingin kan. Tak
seperti mantan mantan ku yang memenuhi kriteria yang selalu aku ingin kan dan
dapat kan. Aku dan dia sering terlibat pertengkaran, entah itu hal yang kecil
akan menjadi besar. Kami masih dalam penyesuaian. Tapi lambat laun aku mulai
mencitai nya, bahkan melebihi dari apapun. hingga aku rela menyerahkan segala-gala
nya. Aku selalu menuruti apa maunya. Aku sering mengalah untuk nya agar
hubungan kami baik-baik saja. Aku sangat mencintai nya dan sangat takut
kehilangan diri nya. Aku menerima dia apa adanya.
Tapi hubungan kami
tak pernah di setujui mama-nya. Dan dia tak pernah bisa mengambil sikap.
Walaupun kami telah jauh melangkah ke hal semestinya tidak boleh kami lakukan.
Aku memang manusia bodoh. Aku meratapi nasib diri ku ke depan akan jadi apa.
Aku hancur. Sementara dia gak bisa mengambil keputusan hanya karena takut di
bilang anak durhaka. Dan melepaskan tanggung jawab nya pada diri ku. Aku hanya
bisa menangis di setiap doa ku.
Aku tidak bisa di
terima mamanya karena aku bukan seorang dokter. Aku tidak sesuai dengan
kriteria calon menantu idaman yang seorang dokter dan kaya raya. Aku seorang
karyawan swasta biasa dengan gaji standar. Seribu alasan karena aku tak ramah.
Bagaimana aku mau berbincang bincang, klo aku tak di beri kesempatan untuk
lebih dekat, mama nya menutup pintu buat diri ku.
Aku paham setiap
orang tua ingin yang terbaik buat anak nya, tapi itu adalah bahtera hidup yang
harus anak anak jalan kan setelah dewasa maka pilihan hidup di tentukan oleh
anak anak nya. Sampai sekarang pun aku tak pernah menerima keputusan dari
lelaki yang sudah mengambil segala gala nya dari diri ku aku di gantung dan
tidak jelas.
Mungkin orang orang
akan mencemooh ku karena aku adalah wanita paling bodoh. Inilah derita ku.
Korban dari keegoisan orang tua dan laki laki yang mungkin kalian bisa
mengatakan dia sebagai laki laki macam apa. Pesan untuk kaum hawa, jangan
pernah mengulangi kisah ku. Ini dalah pembelajaran hidup. Hanya kalian yang
bisa menentukan hidup kalian.
Jadilah diri sendiri.
untuk kau adam, hargailah wanita kalian dan kalian harus berani mengambil
keputusan apapun alasan nya. Kalian punya hak untuk menentukan hidup kalian.
orang tua hanya menerawat dan menjaga kita sampai kita dewasa, setelah itu
kalian yang menentukan pilihan kalian. Jadilah laki laki sejati yangbertanggung jawab.
Cerpen Karangan: Rin
Sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-nasihat/cinta-yang-rumit.html
Terima kasih atas cerpennya, ditunggu cerpen yang lainnya. Salam
BalasHapushttp://jamil21.blogspot.com/