VIVAnews - Pesawat Malaysia Airlines yang hilang diduga masih
terbang 4 jam setelah hilang dari radar. Pesawat itu kemungkinan terbang
ratusan kilometer dari posisi hilang, menguatkan spekulasi pembajakan.
Laporan ini disampaikan para penyelidik Amerika Serikat,
seperti diberitakan Wall Street Journal (WSJ), Kamis 13 Maret 2014. Hal ini
diketahui berdasarkan laporan data dari Aircraft Communications Addressing and
Reporting System (ACARS) yang diterima perusahaan Boeing dan Rolls Royce
sebagai produsen pesawat dan mesin.
ACARS ini adalah sistem yang mengirimkan secara otomatis
data-data keadaan mesin, tujuan, dan kecepatan pesawat pada maskapai dan
produsen. Sekali penerbangan, ACARS mengirimkan empat data: saat tinggal
landas, meningkatkan ketinggian, di udara dan mendarat.